3 Apr 2017

Kuliner Bali: Rujak Kuah Pindang - Pecinta rujak wajib coba !!


Buat kamu pecinta rujak, jangan khawatir karena Pulau Dewata juga punya rujak. Namun lain daerah pasti lain juga jenis rujaknya. Kalau di Jawa kita sering mendengar varian Rujak Cingur, Rujak Bebeg sampai Rujak Juhi, nah kalau di Bali namanya Rujak Kuah Pindang. Pada umumnya rujak memang menggunakan olahan bumbu dan kacang serta kecap. Yang beda dengan rujak khas Bali adalah kuah pindang sebagai bahan utamanya.

Pertama kali saya mendengar Rujak Kuah Pindang, yang pertama terpikirkan oleh saya: pasti amiss banget!!  Walaupun saya pecinta pindang (pindang goreng, tumis, balado ,dll) namun kalau air rebusan pindang dijadikan bumbu rujak, rasanya pasti akan ada amis-amisnya. Well, karena penasaran dan karena banyak yang juga mengatakan kalau rujak ini enak, maka saya memutuskan untuk mencoba kuliner khas Bali ini.

Saya mampir di sebuah warung yang menjual berbagai jenis rujak di daerah Tabanan. Tempatnya sederhana, namun variasi makanan yangditawarkan cukup beragam. Mulai dari Rujak Kuah Pindang, Rujak Bulungan (salah satu rujak khas Bali), es daluman (dikenal dengan es Cincau), bahkan Baso Babi pun ada. Harga makanan yang ditawarkan juga sangat terjangkau.

Saya memesan Rujak Kuah Pindang dan setelah menunggu beberapa saat, datanglah pesanan saya. Dari penampilannya mirip dengan rujak buah pada umumnya namun yang membedakan adalah kuahnya dan itulah hal pertama yang saya rasakan. Ternyata kuahnya ga amis sama sekali walaupun rasa ikannya terasa sekali.

Rujak Kuah Pindang menggunakan air rebusan dari ikan pindang yang dicampur dengan gula merah serta terasi. Ikan yang biasa digunakan yaitu tuna atau lemuru/sarden. Penggunaan daun salam dan serai dalam perebusan kuah pindang, membuat kuahnya terasa semakin segar dan tidak amis. Sedangkan untuk campuran buahnya cukup bervariasi antara lain timun, nanas, pepaya muda, kedondong, mangga muda, bengkoang yang dipotong.

Perpaduan semua bahan menciptakan rasa gurih, segar, pedas, asam di saat yang bersamaan dan terasa luar biasa di mulut, membuat saya sangat menikmati setiap suap rujak ini. Sangat unik dan menarik untuk dicoba. Jangan-jangan bisa bikin kamu ketagihan juga. Makanan ini cocok banget dinikmati pada saat siang hari yang cukup terik di Bali.

Untuk kamu yang masih bingung cari rujak jenis ini, kamu bisa kunjungi lokasi-lokasi di bawah ini :
  • Warung Bu Putu, Jl. Blambangan 4x, Kuta. Open 10.00 – 19.30
  • Gula Bali The Joglo, Jl. Merdeka II No.16, Renon, Denpasar. Open 10.00 – 18.00 
  • Warung Satria 
    • Jl. Kedondong 11A, Denpasar. Open 11.00 – 17.00
    • Jl. Kendedes 5, Kuta Bali. Open 09.00 – 17.00
  • Warung Rujak Gelogor, Jl. Bukit Tunggal No. 27, Pamecutan, Denpasar. Open 10.00 – 19.00

#JaenIdupDiBali

Ini bukan guide untuk wisatawan.
Ini guide bagi perantau, backpacker dan turis ber-budget yang tinggal di Bali.
Ini adalah wadah para pendatang bertukar info tentang Bali.

*) Jaen idup di Bali = Enak hidup di Bali!

Recent

Random