4 Dec 2016

Kuliner Bali: Sate Lilit

Sate di foto ini bisa kamu cicipi di Warung Lesehan Mertha Sari, Klungkung

Selain kaya akan budayanya, Indonesia juga kaya akan berbagai jenis kulinernya, salah satunya adalah sate. Sate merupakan makanan yang sangat digemari oleh berbagai kalangan masyarakat di Indonesia. Namun, tak hanya masyarakat lokal saja yang sangat menggemari makanan ini, banyak juga turis luar negri yang sangat menyukainya. Berbagai daerah di Indonesia memiliki aneka ragam jenis sate khasnya masing-masing seperti sate Madura, sate Maranggi ataupun sate Padang.

Pulau Dewata juga memiliki sate khasnya sendiri yaitu Sate Lilit. Pada umumnya, sate lilit menggunakan daging ikan laut (tuna atau tenggiri atau marlin) sebagai bahan dasarnya, namun tidak menutup kemungkinan divariasikan dengan menggunakan daging ayam, sapi, babi atau udang. Apabila biasanya bahan daging dipotong-potong kemudian ditusuk ke dalam sebuah tusuk sate maka disebut sebagai sate kabled. Tentunya berbeda dengan sate lilit.

Sate lilit menggunakan daging yang telah digiling halus dan dicampur dengan parutan kelapa beserta rempah-rempah lainnya seperti bawang merah, bawang putih, kencur, jahe, lengkuas, kunyit, kemiri, merica, ketumbar beserta bahan pelengkap lainnya. Adonan daging tersebut biasanya disebut dengan Luluh Sate. Tidak perlu repot - repot untuk membuat adonan daging sate sendiri karena di Bali banyak sekali penjual luluh sate dengan berbagai pilihan variasi daging.

Hal menarik lainnya dari sate lilit ada pada penggunaan batang serai sebagai “tusuk” sate (namun sekarang banyak juga penjual sate lilit yang menggunakan kayu yang lebar namun pipih sebagai pengganti batang serai). Luluh sate akan dililitkan pada sebatang serai untuk kemudian dibakar di atas arang. Hal tersebut pula yang menjadi alasan utama masyarakat Bali menamai makanan ini dengan nama sate Lilit. Batang serai sendiri memberikan aroma wangi pada sate lilit setelah dibakar. Sate yang telah siap disantap akan lebih nikmat apabila disajikan dengan sambal matah ataupun sambal tomat sebagai sambal cocolan sate.

Harga untuk satu tusuk sate lilit cukup terjangkau mulai dari Rp. 1.000 sampai dengan Rp. 5.000. Cita rasanya yang gurih dan aromanya yang wangi menjadikan kuliner khas bali ini sebagai salah satu daya tarik bagi para pendatang yang baru berkunjung ke Bali untuk mencoba makanan ini.

Normalnya sate lilit disuguhkan di dalam menu masakan Bali lainnya. Tapi kalau kamu mau khusus cari Sate Lilit, cek lokasi-lokasi berikut :
  • Warung Sate Lilit Sari Merta-Denpasar, Jl. Pulau Moyo, Denpasar. Open 14.30 – 19.00.
  • Sate Lilit Ari, Jl Tukad Pakerisan no 4, Denpasar. Open 06.00 – 17.00.
  • Sate Lilit Be Paseh, Jl Pemuda III No. 24 Renon, Denpasar. Open 06.00 – 17.00.
  • Warung Lesehan Mertha Sari, Jl. Krisna, Pesinggahan. Open 08.00-17.00.
  • Warung Lesehan Sari Baruna, Jl. Pesinggahan, Goa Lawah
  • Warung Satria 
    • Jl. Kedondong 11A, Denpasar. Open 11.00 – 17.00
    • Jl. Kendedes 5, Kuta Bali. Open 09.00 – 17.00
  • Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku 
    • Jl. Kayu Jati 12, Patitenget, Kerobokan Kelod, Kuta. Open 09.00 – 21.00
    • Jl. Tukad Badung Renon No. 11, Renon, Denpasar. Open 08.00 – 21.00
  • Pedagang kaki lima di Pasar Kuta I, Jl. Raya Kuta.
  • Pedagang kaki lima di Pasar Kuta II, Jl. Ken Dedes, Kuta.

#JaenIdupDiBali

Ini bukan guide untuk wisatawan.
Ini guide bagi perantau, backpacker dan turis ber-budget yang tinggal di Bali.
Ini adalah wadah para pendatang bertukar info tentang Bali.

*) Jaen idup di Bali = Enak hidup di Bali!

Recent

Random