Kalau kamu sudah tinggal di Bali, banyak yang perlu kamu tahu untuk mengenal lebih dalam Pulau Dewata ini. Bukan hanya tempat wisatanya saja ya, tapi kulinernya juga. Selain Babi Guling yang sudah sangat dikenal, ternyata Bali memiliki beraneka ragam kuliner unik yang melekat dalam kebudayaannya.
Sesaat setelah kepindahan saya ke Bali, saya merasa beruntung bisa mencicipi beberapa kuliner khas Bali di rumah seorang kenalan di Tabanan. Saat itu saya disuguhi banyak sekali makanan khas Bali oleh sang tuan rumah. Dari semua makanan yang disuguhkan, ada makanan yang menyerupai urap (sejenis sayuran yang direbus dan dicampur dengan kelapa yang telah dibumbui kemudian diaduk sampai tercampur dan disajikan). Sang tuan rumah pun menjelaskan bahwa makanan tersebut bernama Lawar.
Pembuatan Lawar
Nama Lawar ini tidak ada sangkut pautnya dengan kelelawar lho. Lawar merupakan makanan yang selalu dihadirkan dalam hampir setiap upacara keagamaan di Bali. Salah satu contohnya adalah pada satu hari menjelang hari Raya Galungan atau yang disebut penampahan Galungan. Biasanya para pria Bali akan memotong babi untuk dijadikan beberapa jenis masakan dan lawar adalah salah satunya.
Prosesi pembuatan lawar dimulai dari pembuatan bumbu halus lawar (pencok), mencincang daging (atau yang disebut dengan mebat) dan memarut kelapa. Ketiga prosesi itu sering dikenal dengan nama ngelawar (bukan ngelawak ya.. hehe..) Jenis parutan kelapa yang digunakan dalam berbagai jenis lawar pun berbeda, ada yang diparut tipis lebar namun panjang yang disebut keskes, ada yang dicacah dan ada juga seperti parutan kelapa pada umumnya.
Lawar biasanya disajikan bersama dengan nasi putih, sayuran hijau (biasanya kacang panjang), dan potongan daging atau sate (lilit maupun kabled). Ada juga restoran yang menyuguhkan sup/kuah kuning bersama lawar. Ketika memesan lawar, pastikan kamu sudah tahu jenis lawar yang sesuai dengan seleramu.
Jenis Lawar
Bukan hanya nasi goreng aja yang punya banyak jenis, tapi lawar juga. Berikut adalah jenis-jenis lawar yang bisa kamu pilih:
1. Lawar Merah
Lawar merah atau lawar barak merupakan jenis lawar yang sangat umum oleh semua masyarakat Bali. Lawar Merah ini terbuat dari kulit babi yang dirajang lembut dan dicampur dengan parutan kelapa (keskes), bumbu (pencok) dan darah babi (darah inilah yang membuat lawar menjadi berwarna merah). Lawar ini biasanya juga disajikan di dalam menu Nasi Campur Bali. Namun berbeda tempat, beda juga campuran bahan lawarnya. Di Buleleng dan Karangasem, lawar merah tidak dicampur dengan sayur namun di Tabanan lawar ini dicampur dengan sayur. Bagi kamu yang tidak bisa memakan babi ataupun darah sebaiknya tidak memilih jenis lawar ini.
2. Lawar Putih
Lawar putih pada dasarnya memiliki bahan yang sama dengan lawar merah namun tidak menggunakan darah sehingga warnanya tetap putih dan dicampur dengan cincangan nangka muda. Lawar Penyon merupakan campuran dari sayur kukus cincang dan penyon (terbuat dari daging dan hati babi yang dicincang halus) serta pencok.
3. Lawar Kuning
Sedangkan lawar kuning merupakan campuran dari sayur mayur yang berwarna terang (pepaya, nangka muda, kol atau labu), penyon dan pencok sehingga menghasilkan warna yang kekuningan.
4. Lawar Hijau
Untuk lawar hijau pada dasarnya sama dengan lawar penyon. Namun pembedanya adalah adanya penggunaan daun belimbing yang dipercaya bisa menurunkan kolesterol.
5. Lawar Klungah
Lawar klungah merupakan salah satu jenis lawar yang mungkin jarang didengar sebelumnya. Lawar ini menggunakan klungah yaitu kelapa yang masih sangat muda dan batoknya masih lunak. Batok klungah akan dicincang dan dicampur dengan bumbu lawar. Lawar ini cocok untuk kamu yang vegetarian ya karena tidak menggunakan campuran daging sama sekali.
6. Lawar Kenus
Kalau pada umumnya lawar menggunakan daging babi sebagai bahan utamanya, maka Lawar kenus menggunakan cumi. Lawar unik ini memiliki warna hitam yang berasal dari tinta cumi. Irisan cumi dicampur dengan kacang panjang, nangka muda, atau pakis dan ditaburi dengan bawang goreng menciptakan rasa unik yang wajib kamu coba.. Mmm.. yummy!!
7. Lawar Kuwir
Lawar Kuwir merupakan lawar khas dari Tabanan. Kuwir sendiri berarti dolong/entok/bebek. Lawar ini merupakan campuran dari sayur yang dicincang, daging entok yang direbus/dikukus serta bumbu lawar dan tidak lupa cabe rawit yang disesuaikan dengan tingkat kepedasan yang diinginkan.
Cukup beragam juga ya jenis lawar Bali, jadi kamu bisa pilih lawar yang sesuai dengan selera kamu. Bagi kamu yang mencari lawar halal, banyak juga tempat makan di Bali yang menyediakan lawar dengan bahan yang halal (ct. sapi) sehingga kamu ga perlu kuatir lagi untuk bisa mencicipi kuliner khas Bali ini.
Untuk kamu yang belum pernah coba kuliner khas Bali ini, kamu bisa datangi lokasi berikut :
- Warung Basang, Jl. Raya Tuban 58A, Kuta. Open 08.00 – 22.00.
- Lawar Kuwir Pan Sinar, Renon, Denpasar.
- Warung Lawar Sapi Odah, Jl. Danau Buyan/Sindu, Sanur; Open 09.00 – 13.00
- Warung Lawar Babi Guling Kodi, Jl. Sekuta, Gang Harum, Sanur; Open 18.00 – 06.00
- Lawar Bali Kartika, Jl. Bypass Ngurah Rai, Padang Galak. Open 08.00 – 18.00.
- Warung Cumi Bu Jani, Jl. Tirtanadi II/66. Open 09.00 – 18.00.
- Krisna Wisata Kuliner, Jl. Raya Seririt-Singaraja, Desa Temukus. Open 10.00 – 22.00.
- Men Koko, Munggu, dekat Tanah Lot.
- Warung Satria
- Jl. Kedondong 11A, Denpasar. Open 11.00 – 17.00
- Jl. Kendedes 5, Kuta Bali. Open 09.00 – 17.00
- Nasi Ayam Kedewatan Ibu Mangku
- Jl. Kayu Jati 12, Patitenget, Kerobokan Kelod, Kuta. Open 09.00 – 21.00
- Jl. Tukad Badung Renon No. 11, Renon, Denpasar. Open 08.00 – 21.00
*) Lawar di foto adalah Lawar Putih dan Sate Kabled/Asam Celeng di Lawar Bali Kartika.