Kalau kamu berada di Bali dan
kamu penasaran dengan bagian Indonesia lainnya namun kamu tidak punya cukup
waktu untuk mengunjungi 34 Provinsi tersebut dalam liburan kamu, maka kamu bisa
langsung menuju Gianyar dan meluangkan waktu sehari untuk mengeksplorasi Taman
Nusa.
Berlokasi hanya 45 menit dari Denpasar, tepatnya di Jalan Taman Bali, Desa Sidan Kabupaten Gianyar, Taman Budaya ini dibangun diatas lahan seluas 15 Hektar dengan permukaan tanah yang berkontur. Pengunjung dapat menikmati tradisi budaya, seni dan kerajinan tangan, musik serta arsiktektur dari 34 provinsi yang ada di Indonesia serta menikmati hutan hujan rimbun dan indah yang mengelilingi taman budaya ini.
Berlokasi hanya 45 menit dari Denpasar, tepatnya di Jalan Taman Bali, Desa Sidan Kabupaten Gianyar, Taman Budaya ini dibangun diatas lahan seluas 15 Hektar dengan permukaan tanah yang berkontur. Pengunjung dapat menikmati tradisi budaya, seni dan kerajinan tangan, musik serta arsiktektur dari 34 provinsi yang ada di Indonesia serta menikmati hutan hujan rimbun dan indah yang mengelilingi taman budaya ini.
Museum dan Pintu Masuk Museum
Taman budaya ini menawarkan sentuhan
Indonesia dari jaman ke jaman, mulai dari jaman prasejarah, jaman perunggu,
jaman kerajaan, desa adat, Indonesia pada awalnya, kemerdekaan Indonesia, Indonesia
hari ini sampai Indonesia di masa mendatang. Tur akan dimulai saat kamu
memasuki museum dan perpustakaan, dimana diletakkannya beberapa seni dan
kerajinan tangan Indonesia beserta video perkenalan yang akan menunjukkan
kehidupan nyata dari suku-suku di Indonesia.
Kamu dapat mencoba untuk memegang patung yang berada di dalam stupa pada replika Candi Borobudur.
Kamu diwajibkan untuk mengikuti
jalur-jalur yang telah dirancangkan, mulai dari memasuki Gua jaman prasejarah sampai
ke jaman perunggu serta mendengarkan rekaman penjelasan sejarahnya. Taman
budaya ini juga memiliki replika dari Candi Borobudur, Candi Budha Mahayana dari
abad ke-9 dengan batu-batu yang dikumpulkan dari Gunung Merapi dan dipahat sesuai
dengan relief aslinya. Selain memiliki desa adat, taman Budaya ini bahkan juga memiliki
Pecinan, Candi Trowulan, Gerbang Sumpah Pemuda dan patung proklamator
Indonesia.
Jalan menuju desa adat
Desa adat sendiri adalah kompleks
yang cukup besar dengan 60 rumah tradisional dari seluruh Indonesia yang diposisikan
sedemikian rupa sehingga membuat pengunjung merasakan seperti mengunjungi rumah
adat dan bertemu dengan orang dari suku aslinya. Walaupun tidak semua rumah ada
pemandunya, namun setidaknya kamu dapat melihat penjelasan dan gambar yang
tergantung pada dinding eksterior rumah ataupun mendengar rekaman
penjelasannya.
Setiap rumah diciptakan kembali sesuai asalnya dan dibangun di atas taman budaya ini, lengkap dengan dekorasi ataupun kerajinan tangannya. Kamu dapat melihat persamaan dan perbedaan dari setiap etnis dan merasakan sentuhan budayanya. Taman budaya ini juga menampilkan monumen terkenal dari beberapa suku yang ada di Indonesia antara lain Kuburan Dinding Gua Londa dari Toraja, Sarkofagus dari Minahasa dan Batak Toba serta tumpukan batu dari tradisi Hombo Batu (lompat batu) Nias.
Setiap rumah diciptakan kembali sesuai asalnya dan dibangun di atas taman budaya ini, lengkap dengan dekorasi ataupun kerajinan tangannya. Kamu dapat melihat persamaan dan perbedaan dari setiap etnis dan merasakan sentuhan budayanya. Taman budaya ini juga menampilkan monumen terkenal dari beberapa suku yang ada di Indonesia antara lain Kuburan Dinding Gua Londa dari Toraja, Sarkofagus dari Minahasa dan Batak Toba serta tumpukan batu dari tradisi Hombo Batu (lompat batu) Nias.
Ukiran ornamen kayu dari Kalimantan Barat dalam pembuatan sebuah drum
Di beberapa titik, terdapat
pertunjukkan seni yang dapat kamu saksikan, antara lain musik Kolintang dari
Toraja, Sulawesi Utara; tari piring dari
Mandailing, Sumatra; musik dari Batak Toba, Sumatra; and musik angklung dari Jawa Barat. Terdapat
juga demo kerajinan tangan di setiap rumah apabila terdapat pemandu yang
berjaga, seperti menenun selendang di Nusa Tenggara; melukis telur di Bali;
menjalin keset kaki dan membuat kapal di Sulawesi; bermain engrang dan menenun
di Kalimantan Selatan; menenun dan melukis batik di Jawa; dan masih banyak
aktivitas budaya lainnya.
Pada setiap pertunjukkan dan demo, kamu juga dapat berpartisipasi ataupun mencoba melakukannya sendiri sehingga kamu dapat ikut merasakan bagaimana suku asli melakukan tradisi mereka.
Pada setiap pertunjukkan dan demo, kamu juga dapat berpartisipasi ataupun mencoba melakukannya sendiri sehingga kamu dapat ikut merasakan bagaimana suku asli melakukan tradisi mereka.
Kuburan dinding Gua Loda dari Toraja, Sulawesi
Mengakhiri tur sehari, kamu dapat mengunjungi miniatur diorama kereta api dengan 50 unit lokomotif dan 300 gerbong pada sebuah bangunan modern seluas 200 m2 yang menampilkan sisi Indonesia hari ini. Kamu juga dapat melakukan tur lainnya di dalam perpustakaan dan museum, terdapat beragam tekstil Indonesia yang cantik, baik itu berupa rajutan, tenunan ataupun lukis, batik dan berbagai jenis wayang. Di taman budaya ini juga dijual suvenir yang dapat kamu bawa pulang sebagai kenang-kenangan.
Salah satu objek budaya yang ditampillkan di museum
Apabila kamu tertarik untuk melakukan tur ini, pastikan kamu membawa uang yang cukup karena kamu tidak diperbolehkan membawa makanan ataupun minuman dari luar. Tersedia restoran dan kios camilan di dalam kompleks dengan harga yang terjangkau, sehingga kamu tidak perlu kuatir mengenai harga maupun makanan atau minuman.
Karcis masuk taman budaya ini untuk anak-anak mulai dari Rp. 230.000 dan untuk dewasa mulai dari Rp. 350.000. Ada biaya tambahan untuk foto kostum tradisional Jawa, makan siang, dan pemandu tur. Harga-harga tersebut berlaku sampai Maret 2017 dan akan ada kenaikan harga sesudah Maret 2017. Taman budaya ini dibuka setiap hari dari jam 9 pagi sampai 5 sore atau kamu juga bisa cek website mereka untuk keterangan lebih lengkap.